Total Tayangan Halaman

Rabu, 06 April 2016

Dilatasi Pada Bangunan Gedung

?ِ?ْ?????????????????ِ ??ِ???َّ?ْ?َ?ِ ???َّ?ِ??

Dilatasi Pada Bangunan Gedung

Dalam perencanaan beban yang dipikul oleh struktur gedung, perhitungan ketahanan terhadap beban mati dan beban hidup merupakan perhitungan yang harus direncanakan secara cermat untuk memberikan nilai keamanan terhadap struktur yang akan dibuat. Beban mati adalah beban dengan besar yang sama dan berada pada posisi yang sama. Beban mati didapatkan dari berat beban struktur sendiri dan beban lain yang melekat pada struktur secara permanen. Beban hidup adalah beban bergerak yang sangat besar dan dapat berubah-rubah posisinya. Contoh dari beban hidup misalnya beban kendaraan, manusia, perabotan, angin, gempa, tekanan tanah, tekanan air, dan beban bergerak lainnya.
Dalam pembangunan gedung yang memiliki ukuran yang sangat besar, anda para engineer tentunya mengenal istilah Sistem Dilatasi yang banyak dipraktekkan dalam konstruksi gedung. Sistem dilatasi adalah suatu cara untuk memisahkan bangunan yang memiliki dimensi panjang lebih dari 30 m serta tinggi yang berbeda pada setiap strukturnya. Sistem ini memiliki fungsi yaitu untuk membagi pusat massa bangunan agar tetap stabil saat struktur menerima beban terutama beban hidup (gaya vertikal dan horisontal) misalkan gempa dan pergeseran tanah. Dengan sistem ini bangunan secara keseluruhan seakan menyatu tetapi sebenarnya secara struktur berdiri sendiri/terpisah.

Dilatasi Pada Bangunan Gedung
Dilatasi Pada Bangunan Gedung

Dengan menggunakan sistem ini maka saat bangunan mengalami pergeseran tanah atau gempa diharapkan keretakan pada kolom, balok, plat, dan finishing lainnya dapat dihindari/diminimalisir. Bangunan yang bagaimanakah yang banyak memakai sistem ini ??? Berikut kriteria bangunan yang biasanya memakai sitem ini :
  1. Bangunan berada di daerah rawan gempa.
  2. Bangunan berada di daerah yang memiliki kelemahan geometris.
  3. Bangunan yang memiliki panjang lebih dari 30 m
  4. Bangunan yang memiliki tinggi berbeda-beda.
  5. Bangunan berdiri di atas tanah yang kurang rata.
  6. Sebagai pemisah bangunan utama/induk dengan bangunan sayap
  7. Bangunan dengan denah berbentuk L, T, O, Z, U, dan H.
Macam-Macam Dilatasi :
 
1. Dilatasi Dengan dua (2) Kolom : biasanya digunakan untuk bangunan yang bentuknya memanjang (linier). Dengan adanya dilatasi maka jarak kolom akan menjadi pendek.
Dilatasi Pada Bangunan Gedung 
2. Dilatasi Dengan Balok Kantilever : Bentang balok kantilever maksimal 1/3 dari bentang balok induk. Pada lokasi dilatasi bentang kolom diperkecil menjadi 2/3 bentang kolom yang lain.
Dilatasi Pada Bangunan Gedung

3. Dilatasi Dengan Balok Gerber : Sistem ini digunakan apabila menginginkan jarak kolom tetap sama. Sistem ini memiliki kelemahan apabila ada beban horizontal yang cukup besar (akibat gempa bumi) akan berakibat fatal (lepas dan jatuh).
Dilatasi Pada Bangunan Gedung
4. Dilatasi Dengan Konsol : Dengan system ini maka jarak kolom dapat dipertahankan sama. banyak dipergunakan pada bangunan yang menggunakan material prefabrikasi.
Dilatasi Pada Bangunan Gedung
Dalam penerapan di lapangan sistem dilatasi kolom merupakan sytem yang banyak dipakai karena memiliki teknik pelaksanaan yang lebih mudah dan lebih unggul untuk menahan gaya vertikal dan horisontal dibandingkan dengan dilatasi sistem lainnya. Dengan dilatasi kolom, otomatis pondasi, sloof pada masing masing bangunan akan berdiri sendiri. Dalam setiap system yang dipakai dalam system dilatasi, perlu diperhatikan berbagai pertimbangan karena penerapan yang salah akan menimbulkan masalah yang akan merugikan. Pertimbangan jarak dilatasi harus benar-benar diperhitungkan, jarak yang sempit akan menajdikan sistem ini menimkbulkan masalah misalnya kebocoran yang sulit diperbaiki, kerusakan struktur karena bertabraknya blok bangunan satu dengan lainnya. Demikian yang dapat Rajashared ulas dan bagikan mengenai Dilatasi Pada Bangunan Gedung pada kesempatan kali ini, semoga artikel kali ini bermanfaat.
??ْ?َ?ْ?ُ ?ِ?َّ?ِ ?َ?ِّ ??ْ?َٰ?َ?ِ??

Artikel Terkait

0 komentar

Posting Komentar

Cancel Reply
Share It