Segala puji hanyalah milik Alloh Swt. Tidak ada yang patut disembah selain Alloh. Tidak ada yang bisa dimintai petunjuk dan pertolongan selain Alloh. Dan, tidak ada yang kuasa menghidupkan dan mematikan, kecuali Alloh. Di tangan-Nya lah segala yang nampak dan yang ghaib. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Alloh Swt. berfirman, “Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalannya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah [9] : 24)
Rosululloh Saw. bersabda, “Ada tiga hal yang barangsiapa memiliki tiga hal itu maka ia akan merasakan manisnya keimanan. Pertama, Alloh dan rosul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya. Kedua, tidaklah ia mencintai seseorang kecuali karena Alloh. Ketiga, seseorang yang tidak mau kembali ke dalam kekufuran sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Saudaraku, ini penting bagi yang ingin merasakan halawatal iiman, manisnya keimanan. Kita harus periksa, tanya ke dalam hati kita, siapa sebenarnya yang lebih kita cintai. Cinta tersebut akan menguasai pikiran dan hati kita. Ketika kita mencintai sesuatu, maka sesuatu itu akan mendominasi hati dan pikiran kita.
Penting untuk rajin kita periksa ke dalam hati kita, siapakah yang mencuri hati kita, siapakah yang dominan di hati kita, yang sering kita ingat, yang namanya sering kita sebut, hingga kita mau berkorban untuknya, mau membuatnya senang, melakukan apapun yang disukainya, takut mengecewakannya. Siapa?
Apakah atasan kita? Karena ada orang yang tuhannya itu atasan. Apakah klien bisnis? Karena banyak yang rela melakukan apa saja demi kliennya suka sehingga bisnis lancar. Atau kalau melihat ayat di atas tadi, apakah orangtua kita, anak-anak kita, rumah, harta kekayaan? Karena tidak sedikit orang yang menuhankan nama besar ayahnya, kesuksesan anaknya, atau rumahnya yang megah.
Percayalah, orang yang menuhankan sesuatu selain Alloh, menomorsekiankan cinta kepada Alloh dan rosul-Nya, hidupnya tidak akan bahagia. Hidupnya akan terus-menerus diselimuti oleh kegelisahan. Karena duniawi memang demikian. Semakin dikejar, akan semakin menjauh, semakin diminum akan semakin membuat haus. Keindahannya semu, sehingga tidak akan pernah memberikan kepuasan. Cinta yang seperti ini adalah cinta yang menyengsarakan.
Sedangkan mencintai Alloh Swt. dan rosul-Nya adalah pengundang segala cinta. Ketika kita mencintai Alloh, maka Alloh Maha Kuasa untuk menggerakkan makhluk-Nya untuk mencintai kita. Karena Alloh yang menciptakan mereka, Alloh yang menciptakan rasa cinta, sangat mudah bagi Alloh untuk menggerakkan hati dan rasa cinta mereka.
Sungguh beruntung orang yang menjadikan Alloh dan rosul-Nya lebih ia cintai daripada isi dunia ini. Ia akan rasakan nikmatnya keimanan, dan ia juga akan rasakan betapa ringannya hidup ini, bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai Alloh dan rosul-Nya di atas segala-galanya.
Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
(smstahiid.com)
??ْ?َ?ْ?ُ ?ِ?َّ?ِ ?َ?ِّ
??ْ?َٰ?َ?ِ??
0 komentar
Posting Komentar