Susi Pudjiastuti akan memamerkan harta karun yang berhasil diangkat dari laut Indonesia. Rencananya harta karun ini akan dipajang di Kantor Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP).
“Kita mau bikin display di KKP, biar bisa dipamerkan dan masyarakat kita bisa lihat,” kata Susi, saat berbincang di VIP Lounge Bandara Soekarno-Hatta, sebelum bertolak ke Sochi, Rusia.
Selain Susi, beberapa petinggi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga ikut serta dalam rombongan tersebut, yaitu Dirjen PDSPKP Nilanto Perbowo, KaBPSDMPKP Rifky Effendi Hardijanto, dan KaBakitbang KP M. Zulficar Mochtar.
Menurutnya, selama ini harta karun yang diambil dari kapal karam di perairan Indonesia diangkut oleh pihak swasta dengan perjanjian bagi hasil 50:50. Sayangnya, kata Susi, bagian yang bagus selalu diambil oleh pihak swasta dan sisanya diberikan kepada pemerintah.
“Yang bagus-bagus itu mereka (perusahaan) bawa semua, kita kebagian yang jelek-jelek. Padahal itu banyak sekali,” ujar Susi.
Benda-benda bersejarah itu, dilelang oleh perusahaan swasta di luar negeri dengan harga yang fantastis. Sehingga, benda bersejarah yang seharusnya menjadi milik Indonesia itu malah menjadi koleksi penggemar barang antik di dalam dan luar negeri.
“Makanya nanti kita bujuk supaya mereka (kolektor barang antik), untuk bisa pamerkan di kita. Nanti bisa disewa atau bagaimana. Itu kan bagian dari sejarah. Masak rakyat kita ingin lihat peninggalan bersejarah harus pergi ke luar negeri?” ungkap Susi.
Susi mengatakan, saat ini ada lebih dari 400 titik kapal karam di Indonesia. Sebagian dari jumlah itu sudah dilakukan pengangkatan harta karun.
Demi menghindari pengangkatan oleh pihak swasta, Susi menetapkan moratorium sejak tahun lalu. Susi ingin harta karun ini bisa diangkut oleh pemerintah saja supaya hasilnya tidak jatuh ke tangan pihak lain.
“Sudah lebih dari setengahnya kita angkut. Saya inginnya (angkut) sendiri saja. Kita anggarkan, minta itu pasukan tentara untuk menyelam. Hasilnya bisa buat kita sendiri,” ujarnya.
“Saat ini yang lagi saya kejar itu yang Vasco da Gama. Itu yang paling besar. Saya kira ada di Pulau Lingga, di Tanjung Karimun,” kata Susi.
Porselen berwujud mangkuk, piring, dan cangkir yang diperkirakan berasal dari zaman Dinasti Ming di China ditemukan di rute menuju Jakarta, pada 2008. 150 kilometer dari pantai Ibu Kota di kedalaman 60 meter. Pada operasi pengangkatan di tahun 2010, ditemukan 38.000 porselen dan hingga sekarang tercatat ada 700.000 item yang ditemukan.
Harta karun bernilai Rp413 miliar akan diangkat oleh perusahaan Portugal yang berbasis arkeologi bawah laut, Arqueonautas Worldwide SA (QOW). Di tahun 1986, Michael Hatcher asal Australia dituding mengambil bernilai triliunan rupiah dari laut Indonesia. Hal ini berlanjut hingga tahun 1999 dan 2010 di mana ia dilaporkan mengambil harta karun di Subang, Jawa Barat.
Besarnya cakupan laut Indonesia, ditambah minimnya pengawasan jadi salah satu faktor kemudahan pencurian ini. Menurut data dari BMKT dan LIPI, saat ini ada 463 titik peninggalan harta karun di Tanah Air tapi baru dilakukan sepuluh pengangkatan. Data UNESCO menyebut, ada tiga juta kapal yang bangkainya teronggok di dasar lautan. 50.000 di antaranya mengandung harta bernilai yang berusia ribuan tahun.
??ْ?َ?ْ?ُ ?ِ?َّ?ِ ?َ?ِّ
??ْ?َٰ?َ?ِ??
0 komentar
Posting Komentar