Total Tayangan Halaman

Minggu, 05 Juni 2016

Film Mengenai Hafiz Qur'an Berjudul 'Surga Menanti' Bikin Heboh Perfilman Nusantara

?ِ?ْ?????????????????ِ ??ِ???َّ?ْ?َ?ِ ???َّ?ِ??

KHAZA Film bekerjasama dengan Yayasan Syekh Ali Jaber meluncurkan film religi berjudul “Surga Menanti”. Film yang disutradarai oleh Hasto Broto ini akan tayang serentak di bioskop 21, mulai tanggal 2 Juni 2016. Senin malam (30/5) diputar premiernya di Bioskop 21 Episentrum, Jakarta.

Film ini merupakan sebuah film yang mengajarkan anak-anak agar mencintai Al Qur’an, tentang indahnya berbakti dan memuliakan kedua orang tua. Juga sebuah film keluarga yang edukatif, inspiratif, dan tentang kekuatan cinta.
Dikisahkan, Humaira (diperankan oleh Pipiek Dian Irawati –istri almarhum Uje) dan Yusuf (diperankan Agus Kuncoro) adalah pasangan sholeh-sholehah. Keduanya sangat mencintai Al Qur’an dan bercita-cita kelak anaknya yang bernama Dafa (diperankan Syakir Daulay) menjadi hafizh Qur’an atau penghapal Al Qur’an.
Sejak dalam kandungan, Humairan terus berusaha khatamkan Al Qur’an demi sang buah hati agar tertanam cinta Al Qur’an sejak di dalam kandungan. Ummi dan Abi – begitu kedua orang tuanya dipanggil – merasa memiliki anak penghapal Al Qur’an sebagai hadiah terindah. Sepuluha tahun kemudian, Dafa menuntut ilmu di pesantren mili Kyai Sula (diperankan Muhammad Syakir Sula) dan Ustatadzh Rumaisha (diperankan Astri Ivo).
Dafa sudah hapal 27 juz karena ia cerdas dan sungguh-sungguh belajar dan menghapal. Sang ibu, Humaira mendapat vonis dokter menderita Leukimia. Sang ayah akhirnya meminta Dafa untuk pulang dan menemani ibunya yang dalam kondisi kritis.

Demi baktinya pada sang ibu, Dafa kembali ke rumah dan sekolah di kampungnya. Babak baru kehidupan Dafa pun dimulai. Babak baru kehidupan Dafa dimulai. Dafa hafalkan Al Qur’an sambil merawat Ummi-nya. Dafa bertekad, agar selesaikan hapalan Qur’an 30 juz sebagai tanda baktinya pada ayak-ibunya.
Selama selesaikan hapalan Qur’an, tetangga Dafa iri. Eben, seorang anak yang dipaksa ibunya (diperankan Della Puspita) untuk ikut hafizh Qur’an. Ada juga kawan Dafa yang tak diizinkan orang tunya untuk mengaji dan ikut program tahfizh, tapi tak izinkan ayahnya, karena dianggap penghapal Qur’an tak bisa menghasilkan uang dan melanjutkan usahanya. Kemudian Salman yang buta, tetap menghapalkan Al Quran dan ia mendapat hadiah dari Syekh Ali Jaber berupa Al Qur’an Braile untuk memperlancar hapalannya.
Takdir pun bicara, ibu Dafa akhirnya menghembuskan nafas terakhir, dikarenakan penyakit yang dideritanya semakin parah. Ibu Dafa meninggal saat Dafa dinobatkan sebagai penghapal Qur’an terbaik. Dafa berhasil persembahkan kemenangannya dan memuliakan umi dan abinya menjadi seorang penghapal Al Qur’an.

Hingga 10 tahun kemudian, Dafa berhasil mendapat beasiswa S2 di sebuah kampus di Kota Banda Aceh, hingga mendapat gelar doctor di bidang Al Qur’an.
Film ini mengambil lokasi syuting di beberapa kota dan luar negeri, seperti Yogyakarta, Cirebon, Wonosobo, Banda Aceh, dan Beijing (Cina). Film berdurasi 102 menit ini berjenis drama religi, diproduseri oleh Agus Rianto, Rahmat Suardi, Iskandar Yusur, dan disutradarai oleh Hasto Broto serta penulis scenario Dyah Kalsitorini. Bintang pendukung lainya diantaranya, Astri Ivo, Dela Puspita dan Syekh Ali Jaber. 
??ْ?َ?ْ?ُ ?ِ?َّ?ِ ?َ?ِّ ??ْ?َٰ?َ?ِ??

Artikel Terkait

0 komentar

Posting Komentar

Cancel Reply
Share It